Petani Sebut Jokowi dan Mentan Amran Berkah Bagi Kemajuan Pertanian Indonesia
By Admin
Keduanya hadir di tengah-tengah ratusan para petani yang menunggunya sejak pagi hari.
Bagi mereka, Jokowi dan Mentan Amran merupakan berkah untuk kemajuan pertanian di Kabupaten Bone.
Keduanya bahkan dinilai telah bekerja melampaui batas terutama dalam memenuhi ketersediaan air, benih hingga pupuk yang sebelumnya hanya 50 persen.
Diketahui, Presiden Jokowi menyetujui usulan Mentan Amran dalam meningkatkan alokasi pupuk hingga 100 persen.
Mengenai hal ini, Ketua Kelompok Tani Lappo Batue, Amiruddin mengaku bersyukur karena memiliki Presiden dan Menteri Pertanian seperti Jokowi dan Andi Amran Sulaiman. Menurut Amir, pertanian di era keduanya sudah menunjukkan tanda-tanda swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
“Alhamdulillah, tadi sempat berinteraksi dengan Bapak Presiden dan saya sampaikan terimakasih kepada Puang AAS, Andi Amran Sulaiman (Mentan RI). Bagi kami, puang Amran ini berkah untuk petani di Kabupaten Bone dan kemajuan pertanian Indonesia,” ujar Amiruddin, Kamis, 4 Juli 2024.
Amiruddin mengatakan, pertanian di daerahnya disambut dengan penuh rasa optimis karena pemerintah selalu hadir disaat petani membutuhkan.
Untuk saat ini saja, pemerintah sudah memenuhi semua kebutuhan petani sehingga masa tanam Juni-Juli siap digelorakan.
“Kami menyambutnya dengan penuh rasa optimis. Target kami adalah bersama-sama pemerintah mewujudkan swasembada dan juga lumbung pangan dunia,” jelasnya.
Sebelumnya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggelar dialog langsung dengan para petani Bone terkait upaya pemerintah dalam memasifkan program pompanisasi.
Pompanisasi adalah solusi cepat pemerintah dalam mengantisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Program ini bahkan dinilai mampu meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali.
Adapun dalam kegiatan ini Mentan menyerahkan secara langsung bantuan 1 ton benih jagung dan 2 Unit traktor roda 2 kepada kelompok tani setempat.
“Kunjungan Bapak (Jokowi) difokuskan pada program pompanisasi Kementan. Ini adalah salah satu langkah konkret pemerintah dalam mendukung para petani kita, terutama dalam mengatasi masalah pengairan akibat musim kering,” katanya.
Sebagai informasi, sebaran pompa di Provinsi Sulawesi Selatan dari tahun 2019 hingga 2024 mencapai 5.230 unit. Sementara untuk Kabupaten Bone sendiri telah dialokasikan sebanyak 300 unit di tahun 2024. Sedangkan luas baku sawah di Kabupaten Bone mencapai 119.278 hektare dengan Potensi sawah tadah hujan seluas 35.610 hektare.
“Sekali lagi program ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian yang mayoritas merupakan sawah tadah hujan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bone, Andi Asman Sulaiman, menambahkan bahwa kunjungan Mentan dan Presiden mendapat sambutan hangat dari masyarakat Bone khususnya para petani yang terus menanti.
Diharapkan, kunjungan keduanya dapat memberikan dampak positif bagi para petani di Desa Jaling.
“Sebanyak 300 unit pompa ini mampu mengcover 3.250 hektare dengan kontribusi produksi 32.500 ton dan provitas 5 ton per hektare. Alhamdulillah para petani yang selama ini kesulitan air dapat bernafas lega karena adanya pompa,” katanya.
Asman menambahkan bahwa hamparan sawah yang akan ditinjau presiden mencapai 205 hektar yang dikelola oleh tujuh kelompok tani. Sampai saat ini pemerintah daerah dilaporkan telah melakukan pembenahan dan sterilisasi lokasi.
“Sekali lagi dengan adanya program pompanisasi ini, diharapkan para petani di Desa Jaling dapat meningkatkan produktivitas lahan pertanian mereka, sehingga dapat mendukung ketahanan pangan daerah dan nasional,” jelasnya. (*)